Salah satu target yang dimiliki oleh SDGs adalah untuk mengakhiri kemiskinan di manapun dan dalam segala bentuk. Penghapusan kemiskinan yang dulu juga menjadi tujuan utama MDGs (Millennium Development Goals) kembali menjadi tujuan utama dalam SDGs. Mengingat bahwa kemiskinan masih menjadi permasalahan nyata di berbagai negara di dunia, maka cita-cita "No Poverty" atau "Tanpa Kemiskinan" pada tahun 2030 menjadi semacam tulang punggung dari tujuan program pembangunan berkelanjutan.
Untuk kondisi di Indonesia sendiri, Pada tanggal 15 Juli 2021, BPS merilis laporan bahwa pada Maret 2021 ada sebesar 10,14% atau sebanyak 27,54 juta penduduk di Indonesia berstatus miskin. Akibat kondisi pandemi, sejak September 2019 kemarin, jumlah orang miskin naik sebesar 1,12 juta individu dengan kenaikan terbesar terjadi di area perkotaan.
SDGs menargetkan untuk menghapus kemiskinan ekstrim (penduduk di bawah garis kemiskinan) dengan daya beli kurang dari sekitar Rp 7.800 per hari. SDGs juga bertekad mengurangi setidaknya separuh dari jumlah penduduk miskin dalam definisi nasional, mengimplementasikan sistem dan ukuran perlindungan sosial yang tepat bagi semua level masyarakat di tingkat nasional, dan lain-lain demi berkurangnya angka kemiskinan.
Permasalahan kemiskinan perlu diletakkan dalam kerangka multidimensi. Maksudnya ialah kita harus memandang kemiskinan dari berbagai macam dimensi dan mengamati penyebab kemiskinan dari berbagai sisi yang berbeda. Oleh karena itu, sebagai warga negara Indonesia kita harus turut mendukung program pembangunan berkelanjutan ini agar tujuannya bisa tercapai.
0 Komentar