Assalamualaikum teman-teman, bagimana keadaan kalian semoga dalam lindungan Allah SWT. Baik kali ini kita akan membahas tentang makna Tahun Baru Hijriah, sebelumnya sudah pada tahu belum kalian, makna dari tahun baru hijriah ?, baik kita simak langsung artikel ini.
Tanggal 1 Muharram adalah tanggal spesial bagi Ummat Islam. Tanggal itu adalah dimana terjadi pergantian tahun baru Islam atau pergantian tahun Hijriah. Tahun 2020 ini, Tahun Baru Islam 1442 jatuh pada hari Kamis tanggal 20 Agustus 2020.
Nama Bulan Dalam Tahun Hijriah
Seperti tahun masehi, Tahun Islam atau Tahun Hijriah juga terdiri dari 12 (dua belas bulan). Nama-nama bulan dalam Tahun Hijriah dimulai dari bulan Muharram, Safar, Rabi’ul Awal, Rabi’ul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Ra’jab, Sya’ban, Ramadhan (Bulan Puasa), Syawal (Bulan Idul Fitri) Dzulkai’dah dan Dzulhijjah (Hari Raya Idul Adha).
Perhitungan atau penanggalan Tahun Hijriah tidak sama seperti tahun Masehi. Penanggalan tahun Hijriah dihitung berdasarkan siklus bulan mengelilingi bumi sedangkan penanggalan atau perhitungan tahun masehi didasarkan pada peredaran bumi mengelilingi matahari.
Tahun Hijriah terdiri 354 hari, sedangkan tahun masehi 365 hari, yang membuat jatuhnya bulan Ramadhan, Idul fitri dan lain-lain setiap tahun selalu bergeser dari tahun sebelumnya pada bulan Masehi. Perhitungan hari baru dalam tahun hijriah adalah setelah matahari terbenam (Magrib), bukan pada pukul 00.00 seperti dalam pergantian hari tahun Masehi.
Sejarah Tahun Baru Hijriah
Umat Islam pada zaman Rasullullah menggunakan berbagai peristiwa penting sebagai penanda waktu seperti Al-Fil atau Tahun Gajah dimana terjadi peristiwa Tentara Abrahah dengan pasukan gajah menyerang dan ingin menghancurkan Ka’bah.
Pada masa itu yaitu masa kepemimpinan Khalifah Umar bin Khatab belum ada satu kesepakatan yang baku dalam penetapan penanggalan dan tahun sehingga sering terjadi ketidak konsistenan dalam menentukan penanggalan dan Khalifah Umar bin Khatab pun menyadari hal itu. Akhirnya berkumpullah para sahabat Rasulullah SAW diantaranya Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib dan Thalhan bin Ubaidillah untuk mendiskusikan penentuan penanggalan.
Setelah berdiskusi akhirnya ditentukanlah tahun baru islam dimulai saat Nabi Muhammad SAW Hijrah dari Mekkah ke Madinah yang bertepatan dengan tahun 622 Masehi yang menjadi nama Tahun Hijriah dan itu terjadi 6 tahun setalah wafatnya Rasulullah SAW.
Makna Tahun Baru Hijriah
Bagi ummat Islam dalam merayakan tahun baru tidaklah dengan meniup terompet, bersuka ria secara berlebihan, pesta pora. Di Indonesia sendiri beragam cara dilakukan dalam menyambut tanggal 1 muharram, diantaramnya yang sering kali kita lihat adalah karnaval islami yang di isi oleh lantunan shalawat dan lain-lain.
Makna lain yang dapat kita ambil dari peringat 1 Muhharam antara lain adalah :
1. Hijrahnya Nabi Muhammad dari Kota Mekkah ke Madinah
Peristiwa Hijrahnya Nabi Muhammad dari kota Mekkah ke kota Madinah merupakan tonggak sejarah yang paling fundamental yaitu sebagai tonggak kebangkitan Islam yang pada awalnya sangat tidak kondusif di kota Mekkah.
2. Hijrah
Kata hijrah bermakna pindah dari satu tempat ke tempat yang lain untuk tujuan yang lebih baik. Hijrah/Pindah/Merantau harus dilakukan dengan keyakinan, semangat dan optimisme yang tinggi untuk tujuan kehidupan yang lebih baik Insya Allah akan mendatangkan kesuksesan.
Mahasiswa merantau meninggalkan kampung halaman, keluarga, teman-teman, melawan rasa takut dilingkungan yang baru untuk tujuan menuntut ilmu untuk kehidupan yang lebih baik juga bisa kita katakan berhijrah.
Merubah pola hidup dari hal buruk menjadi lebih baik juga bisa kita katakan berhijrah. Jadi makna hijrah tidak saja kita maknai dalam arti harfiah pindah badan, namun pindah sikap, fikiran, perilaku dan lain-lain ke arah yang lebih baik juga kita namakan Hijrah.
3. Menambah teman dan saudara
Mahasiswa atau siapapun yang merantau mencari kehidupan yang lebih baik dengan sendirinya berjumpa dengan orang-orang baru, teman baru, lingkungan baru. Dengan pembawaan yang luwes seperti kata pepatah “dimana bumi di pijak disutu langit dijunjung”, maka lingkungan baru akan menjadi kampung halaman baru bahkan saudara baru.
4. Semangat Berjuang
Berjuang bukan saja dimaknai dengan memanggul senjata dan menembak musuh. Semangat tanpa batas harus kita tanamkan dalam diri kita dalam berbagai hal. Dalam menuntut ilmu, bekerja, menyelsaikan satu persoalan dan lain-lain kita harus mampu menanamkan semangat yang tanpa batas dalam diri. Karena jika tanpa semangat dan optimisme dalam diri, maka apapun yang kita kerjakan tidak akan selesai yang pada akhirnya akan menghalangi kita untuk berkembang dan menjadi lebih baik.
5. Introspeksi diri
Pergantian tahun dari waktu ke waktu diharapkan menjadi ajang instrospeksi diri bagi kita semua. Diharapkan apa yang kita lakukan pada tahun ini akan jauh lebih baik dari tahun tahu sebelumnya.
Terima kasih untuk membaca artikel ini dan juga semoga sehat selalu serta stay tune untuk artikel selanjutnya dan komen dibawah, Wassalamualaikum.
0 Komentar