Bersepeda kini menjadi sebuah aliran yang banyak diikuti masyarakat ibukota untuk melepas penat sembari berolahraga santai. Selain tidak menguras energi terlalu besar, bersepeda juga bisa dipadukan dengan hal-hal lainnya. Contohnya adalah fashion. Kamu bisa bersepeda dengan baju yang bagus ataupun yang hypebeast sambil mengelilingi jalanan. Keringat tidak menjadi masalah, yang penting kamu tetap terlihat rapih dan menjadi sehat. Di Jakarta, kamu bisa sering melihat orang-orang bersepeda sambil mengenakan baju yang bagus untuk sekedar jalan-jalan dan nongkrong di coffee shop, warteg, maupun pergi ke kantor. Biasanya di hari Minggu, parkiran coffee shop penuh dengan sepeda-sepeda roadbike yang berjajar rapih lengkap dengan helm yang digantung di stang. Akibat ditiadakannya Car Free Day (CFD) untuk mengurangi tingkat penularan COVID-19, pesepeda memanfaatkan coffee shop sebagai end point setelah bersepeda. Para pesepeda menikmati kopi setelah berolahraga dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan dan duduk berjarak. Kamu harus merasakan nikmatnya nongkrong di coffee shop setelah berkelana jauh dengan sepedamu.
Sebenarnya, bersepeda sudah dilakukan sejak dulu. Hanya saja, situasi membuat gaya bersepeda berubah menjadi lebih santai dan memiliki ‘gaya’ tersendiri. Diluar lomba balap sepeda, bersepeda menjadi salah satu pilihan untuk berolahraga rutin yang enteng dilakukan. Bersepeda bisa dilakukan dimana saja, seperti didalam komplek, di lapangan terbuka, di jalan raya, bahkan di perbukitan dan pegunungan. Pastinya, bersepeda di alam memiliki sensasi tersendiri. Bersepeda bisa juga dilakukan indoor, yaitu di stadion balap sepeda. Selain itu, sepeda juga menjadi alat transportasi mandiri yang ramah lingkungan. Pergi ke pasar, ke kantor, ke manapun bisa lebih menghemat waktu dan hemat energi dengan sepeda. Di Belanda, lebih banyak orang yang berkendara menggunakan transportasi umum dan sepeda dibandingkan mobil pribadi. Di zaman sekarang yang kebetulan juga terjadinya pandemi, bersepeda dimanfaatkan sebagai udara segar dari sumpeknya berada dirumah seharian. Bisa dibilang, semakin berkembangnya jaman, semakin modern pula desain dan modif sebuah kendaraan, dalam hal ini sepeda. Tidak menutup kemungkinan perpaduan desain lama dan baru bisa jauh lebih keren dibandingkan desain yang ada sekarang. Itulah yang bisa kamu dapati ketika melihat sepeda-sepeda di jalan raya. Selain road bike dan sepeda lipat, sepeda yang cukup eksis dikalangan remaja jakarta adalah commuter bike. Sepeda yang dilengkapi dengan keranjang didepannya namun memiliki body yang tipis dan ban yang tipis pula. Berbagai modifikasi dilakukan agar sepeda yang dimiliki semakin keren dan menjadi pusat perhatian orang-orang yang melihatnya, seperti mengecat body sepeda dengan warna yang nyentrik, mengganti stang dengan bentuk aero carbon, dan lainnya. Selain itu, modif sepeda juga dilakukan karena hobi dan menghasilkan kesenangan tersendiri. Kamu akan sangat dekat dengan berbagai macam printilan sepeda seperti bartape, saddle, handlebar, bottle rack, dan printilan lainnya yang membuat sepedamu terlihat “wow”. Agar lebih jelas, berikut adalah jenis-jenis sepeda yang bisa kamu jumpai berseliweran di jalanan ibukota:
1. Road Bike
Dari body dan ban nya yang tipis,
kamu dapat menyimpulkan sendiri betapa kerennya sepeda jenis ini, bukan? Cannondale,
Fuji, United, Specialized, dan Pinarello adalah merek-merek road bike yang
eksis menghiasi jalanan ibu kota. Road bike lebih banyak digunakan oleh kaum
pria, karena saddle dan stang yang didesain agak berjarak sehingga pesepeda
harus agak membungkuk ketika menggunakannya.
2. Commuter Bike
Desain nya yang simple namun
menarik ini juga menjadi salah satu sepeda pilihan para traveler jarak dekat
untuk berkeliling. Salah satu merek commuter bike yang keren adalah Gary Fisher. Commuter bike sebenarnya mirip dengan road bike,
hanya saja dibuat lebih friendly dengan pesepeda yang suka membawa barang saat bersepeda.
Biasanya, commuter bike lengkap dengan keranjang mini didepan sebagai tempat
meletakkan barang.
3. Sepeda Lipat
Nah… ini nih sepeda yang bisa
digunakan oleh semua kalangan! Walaupun ban nya kecil, tetapi sepeda lipat
memberikan beberapa keuntungan seperti tidak membuat pengguna nya gampang
lelah, tidak perlu menggowes terlalu keras, dan sepedanya pun enteng serta
praktis dibawa kemana-mana menggunakan mobil. Merek sepeda lipat yang sekarang
sedang digandrungi oleh pesepeda ‘hits’ ibukota adalah Brompton. Kalian pasti
sering mendengar merek ini. Brompton memiliki desain yang sangat mini, namun
jangan salah. Harganya bisa mencapai ratusan juta!
4. Cross Country Bike
Terakhir, cross country bike atau
biasa disebut MTB. Ban nya yang tebal dan besar, begitujuga dengan body nya,
membuat sepeda jenis ini sangat cocok digunakan di perbukitan maupun
pegunungan. Sepeda ini juga cocok digunakan di medan berkerikil untuk menanjak.
Namun, butuh usaha gowes yang kuat dalam menaiki sepeda MTB. Sepeda ini
bagaikan rupa sederhana dari motor trail yang biasa digunakan di medan yang
sulit. Meskipun lebih cocok digunakan di alam, tetapi tidak ada ruginya jika
memiliki sepeda cross country dan ingin menggunakannya untuk berkeliling perumahan
maupun ke jalanan besar. Merek sepeda yang lumayan sering digunakan ialah Primera,
Polygon, Pacific, dan Odessy.
Mahal atau tidaknya sepedamu bukanlah suatu masalah. Sepeda jenis apapun dan merk apapun tetap bisa membantu mu berolahraga. Selain printilan pada sepeda, kamu juga bisa menambahkan sendiri, yaitu memakai helm, memakai tas dan sepatu khusus bersepeda, jersey, kacamata, dan lainnya. Yang penting, kamu tetap berkendara dengan aman dan menggunakan pengaman seperti helm. Terutama saat bersepeda di jalan raya, perhatikan dengan seksama lalu lintas yang sedang terjadi di jalan tersebut. Indahkan juga protokol COVID-19 jika kamu ingin bersepeda keluar. Sebisa mungkin, tetap membawa masker, hand sanitizer, botol minum sendiri, sarung tangan, dan kacamata. Dari empat jenis sepeda diatas, mana yang paling kamu suka?
0 Komentar