Kali ini saya kembali membahas tentang komik yang sempat viral tahun lalu, yaitu Beastars! Hayo, siapa yang sudah baca? Atau bahkan belum? Yuk simak artikel berikut ini! Tapi sebelumnya perlu diingat, Beastars ratingnya +17, jadi bagi yang belum cukup umur, tahan dulu ya!
Cover Volume 20 Beastars Jepang. |
Oke, kembali ke topik, Beastars adalah komik karya Itagaki Paru dengan artstylenya yang khas yaitu sketchy. Bercerita tentang seekor serigala bernama Legoshi yang belajar tentang berbagai warna di kehidupan hewan Karnivora dan Herbivora. Bersama teman-temannya, apalagi Legoshi sendiri sering terikat masalah bersama seekor rusa bernama Louis dan kelinci putih bernama Haru. Terlihatnya sederhana bukan? Namun dibalik premisnya yang sederhana, sebenarnya komik ini sendiri menyuguhkan topic yang lumayan sulit untuk dicerna, makanya ratingnya untuk orang yang sudah legal.
Diawali dengan Legoshi dan Louis yang akan bekerja sama untuk merebut title ‘Beastars’, yaitu title yang sangat disegani dan dipercaya mampu menjembatani hubungan antara hewan pemakan daging dan pemakan hijau-hijauan. Dimulai dari pentas drama yang diselenggarakan dan berbagai macan konflik didalamnya, Beastars saya akui permulaannya sedikit lambat, namun lamban laun semakin kuat dan banyak sekali jalan yang harus dilalui Legoshi untuk bisa belajar memahami berbagai macam hewan dan gaya hidup mereka.
Sebelumnya topik-topik yang mereka angkat sendiri saya akui lumayan berat, mulai dari rasisme yang dikemas menjadi antar hewan karnivora dan herbivora, pemisahan kelas dan kedudukan, kehidupan malam, hal-hal illegal dan berbagai macam masalah lainnya, kalau saya pribadi sebenarnya komik ini cocok untuk remaja yang sedang mencari jati dirinya dan bagaimana cara menyikapinya, namun sayang karena banyak adegan kekerasan dan seksual, sulit untuk merekomendasinya kecuali kalian sudah cukup umur.
Selain dari batasan yang saya sebut barusan, komik ini sangat bagus dalam menjelaskan masalah kemanusiaan, dan banyak lagi. Apalagi di kehidupan kita banyak sekali drama, gesekan dan perkelahian yang tiada hentinya. Dan dari komik ini banyak hal yang saya pelajari juga, bukan sekadar fanservice yang tidak masuk akal, namun memberikan kita arahan untuk apa yang sebaiknya kita lakukan? Gimana kita menanggapinya? Komik ini bukan sekadar hitam dan putih, namun melihat berbagai hal dari lensa kehidupan yang lumayan realistis. Walau penggambarannya memakai hewan-hewan anthropomorphic (Hewan yang bertingkah selagaknya manusia), penceritaannya sangat bagus.
Sekali lagi saya sangat merekomendasikan komik ini, komik ini sendiri biasa bisa dicari di toko buku import, karena lokal belum menerjemahkan, dan bacalah ketika kalian sudah cukup umur ya!
0 Komentar